JALAN MALINAU KE DESA LONG PADA PUTUS

Satu-satunya jalan tanah yang menghubungkan Malinau Kota Ke Desa Long Pada Kecamatan Tubu Kabupaten Malinau putus total. Hujan lebat yang melanda wilayah ini sejak beberapa hari terakhir telah menyebabkan longsor di banyak tempat. Lebih tepatnya pada jalur setelah Desa Punan Mirau Kecamatan Malinau Selatan Hulu, menuju ke Long Pada Kecamatan Tubu. 

Jalan tanah sepanjang 40 km  yang menghubungkan kedua desa, dengan melintasi sejumlah sungai itu tidak bisa dilewati. Di Sungai Antung, misalnya, yang biasa jadi jalur perjalanan ke Long Pada, terdapat longsor parah, plus tumbangan kayu besar yang menutupi jalan. Selain itu ke arah camp Inhutani, hingga ke mendekati Long Pada, juga banyak titik longsor dengan jarak yang berjauhan. 

Imai, pengendara dari Long Pada yang biasa melayani rute ini, melaporkan, perjalanan ke Long pada, pada selasa 31 Januari  2022, sudah mengalami kesulitan untuk sampai ke  desanya, karena sudah ada longsor di  Belungkang  sekitar 1 jam menjelang sampai ke Long Pada. Roni Kirut, sapaan Pak Imai, langsung melaporkan kondisi ini ke Camat Tubu. Alat berat yang disiagakan kecamatan untuk perbaikan jalan, langsung menuju titik longsor di Belungkang. 

Gambar 1: Gunung Camp Inhutani

Hanya saja, intensitas hujan yang masih tinggi, menimbulkan titik longsor di sepanjang jalur menuju Pada-Malinau terus bertambah. Sampai pagi ini (8/2) sudah ada 7 titik longsor baru. “Alat berat kecamatan tidak mampu menjangkau semua titik longsor karena jarak yang berjauhan, kami sudah melaporkan ke Dinas PU Kabupaten untuk minta bantuan,” kata Camat Tubu Yosep.

Longsornya jalan menuju ke Long Pada yang merupakan ibukota Kecamatan Tubu ini berdampak pada ketersediaan kebutuhan pokok dan bahan bakar di desa-desa yang ada di Tubu, Long Pada, Long Nyau, Rian Tubu, Long Titi dan Long Ranau. Kebutuhan pokok semisal gula, minyak, kopi, sabun dan lainnya datang dari Malinau Kota. “Yang paling sulit kalau jalan putus itu BBM, karena masyarakat membutuhkan BBM untuk ketinting dan sepeda motor untuk ke ladang, termasuk juga untuk bahan bakar mesin perontok padi,”kata Kepala Desa Long Pada Faridan Liwah. 

Saat ini, menurut Faridan di desanya semua orang sedang musim panen. Dengan hujan yang lebih sering dan ketiadaan BBM untuk mesin perontoh, akan memperlambat masa panen. “Kami berharap pemerintah segera -turun tangan membantu perbaikan jalan menuju desa kami,”kata Faridan.

Gambar 2: Gunung Jembatan Dua Mirau

Bagikan post ini: