Panen padi di Long Pada tahun 2022

Pada awal tahun 2022, masyarakat Long Pada, Sungai Tubu, Kabupaten Malinau mengadakan Ngavang atau panen padi ladang. Ngavang diselenggarakan secara tenguyun atau bergotong royong semua anggota masyarakat.

Ngavang dilakukan secara bergilirian. Masyarakat akan tenguyun dari satu ladang ke ladang lainnya. Selesai panen di satu ladang akan dilanjutkan ke ladang yang berikutnya. Luasnya ladang masyarakat membuat lamanya waktu pengerjaan, ngavang bisa dilakukan selama 2 bulan. Hal ini juga bergantung pada kondisi padi yang memiliki usia panen yang berbeda.

Persiapan ngafang dilakukan beberapa waktu sebelumnya. Masyarakat bahu-membahu menyiapkan berbagai perlengkapan, seperti menyiapkan tenda dan karung. Selain itu juga menyiapkan peralatan untuk memanen padi, seperti aret, ani-ani atau dalam bahasa masyarakat Long Pada (kiro) untuk memotong padi, bakul untuk membawa padi dari ladang ke pondok, tampi untuk memisahkan padi dengan kulitnya, tikar rotan untuk menjemur padi, dan kedabang semacam tudung untuk melindungi kepala dari terik matahari.

Tahapan ngavang yaitu memotong padi menggunakan ani-ani kemudian padi diangkat menuju pondok. Setelah itu, padi dingaek atau diinjak-injak untuk memisahkan biji padi dengan batangnya. Kemudian padi dijemur hingga kering sehingga bisa disimpan di lumbung.

Ketika ngavang, biasanya pemilik ladang juga mempersiapkan makanan untuk anggota masyarakat yang melakukan tenguyun. Pada perkembangannya ngafang tidak hanya dilakukan secara tenguyun, namun ada pula dengan cara mengupahkan kepada orang lain. Biasanya upah yang diberikan disesuaikan dengan luas ladang dan orang yang terlibat. Meski bisa diupahkan, tradisi tenguyun saat ngavang di Long Pada masih dipertahankan oleh masyarakat.

Bagikan post ini: